Monday, May 9, 2022

Apa Kabar Rasa?

 Ada yang ingin kutulis

Mengingat baru saja kulihat film terusan lama

Tentang sebuah keputusan yang tertunda

Tentang temu kembalinya dua insan manusia

Setelah lama terpisah oleh keadaan


Ada yang ingin kutuang

Ada yang ingin kutumpahkan 

Di sela sebelum waktu kembali memanggang


Ada hati yang gaduh

Ada cinta yang terlalu rapuh

Benih yang tak kunjung ranum

Pun kedukaan tak begitu anggun


Bukan tentang cinta yang tega

Meninggalkan tunangannya

Atau perjuangan seorang pria dengan puisinya

Secarik kertas— surat menyurat lewati dinding halaman teratas


Apa kabar rasa?

Kau yang selalu ada

Di kamar tidur, meja makan, dan ruang tamu

Di sepeda motor, restoran-restoran, apartemen hingga gedung berkaca


Masih tentang hati yang gaduh

Dalam kandungan tinta lama

Di secarik kertas usang— menguning


Tersurat ia kepada jagat

Bukan demi pundi-pundi duniawi

Bukan pula untuk dibongkar traktor-traktor masa kini

Kudandani ia begitu cantik— menurutku saja


Apa kabar rasa?

Pria dengan luka menganga

Panah dilepas dalam warna berbeda

Duri tenggelam di wajah aslinya


Apa kabar rasa?

Apakah semua ini hanya rekayasa?