Monday, October 13, 2014

DIA

Mungkin seharusnya dia ada disini sekarang. Menemaniku bersua.
Aku lelah menapaki detik tiap harinya, aku lelah menunggu  malam kembali memburatkan jingganya.

Mungkin seharusnya dia ada disini sekarang. Berbagi cerita denganku.
Aku punya banyak kepingan cerita disini, aku punya banyak air mata dan tawa disini.

Mungkin seharusnya dia ada disini sekarang. Meminjamkan bahunya.
Aku tak mampu menopang ragaku, aku tak mampu mengayun langkahku.

Atau setidaknya jika dia tak mampu datang.
Singgahlah dimimpiku untuk menyapaku.

Dia yang kusebut PAPA.
Anakmu ini sedang merindukanmu dalam lelahnya.
Tetaplah menjagaku dalam doamu, tetaplah menjagaku dalam sehatmu, dan tetaplah menjagaku dalam bahagiamu.

Selamat 41 tahun, kesayanganku! :*

Sunday, October 12, 2014

Tak ada ujar dan Tanpa Aksara



Kesejuta tujuh puluh kalinya kubertanya dalam keheningan
Akan sesuatuyang tak juga kumengerti
Ratusan kitab kubuka lembar demi lembar
Milyaran huruf kuteliti satu demi Satu
Tuhan.. aku hanyalah manusia biasa
Ku tak bisa mendengar jawabMu
Meskiberkali-kali aku melontarkan pertanyaan
Setidaknya aku tak mampu menangkap isyarat
Seringkali kutafakur sambil bertanya dalam hati
Diselingi suara lirihku menyebut namaMu
Bertahun-tahun aku bersabar menanti jawaban
Karena kau hanya seorang hamba
Kini kulihat sebuah lukisan
Nampak jelas di mataku
Bisa kubaca goresan-goresannya
Kecuali makna di balik itu
Apakah kini aku mesti berhenti bertanya?
Inikah saatnya aku mencegat getar lidahku?
Haruskah kukatupkan bibirku?
Tak ada ujar dan tanpa aksara
Masih bermaknakah Tanya itu sekarang?
Apakah lukisan itu sebuah jawaban?
Bantu aku memahami ini
Atau sekedar melupakan
Ingin kumenangis tersedu-sedu
Namun baru kuingat aku tak lagi punya air mata
Baiklah.. biar kumenangis dalam hati
Tapi ternyata hatiku pun tlah tiada
Ingi kumelesat bagai elang di malam hari
Menebas-nebaskan sayapku di tepian awan
Kan ku koyak-koyak atmosfir
Melaungkan Tanya tak terjawab
Aku pun jatuh bagai bulu elang  mengambang
Pelan perlahan dan medarat mulus di atas duri
Entah rasa sakit atau nikmat yang mendera
Lagi-lagi aku tak tahu ini semua apa..

Friday, October 3, 2014

Seperti Menunggu Bus..

Ada yang bilang, cinta itu seperti menunggu bus. 
yang datang bukanlah selalu kau harapkan
dan saat yang kau harapkan datang, ada saja rintangan yang menghalanginya.
ini terjadi setiap saat.

Jika cinta seperti menunggu bus, 
ku rasa setiap menit yang berlalu pantas untuknya.
mungkin bisa bertahun-tahun, tapi busku sudah datang sekarang.
aku akan naik bus ini dan memulai perjalananku.

Apakah aku sudah bilang, kalau cinta itu seperti menunggu bus?
aku menemukan bahwa itu bukan hanya tentang menunggu.
aku belajar bahwa saat busmu tiba,
kau harus memutuskan naik atau tidak.

(http://iffadienyah.blogspot.com/)

Jika cinta seperti menunggu bus.
kadang, walaupun kita mendapat yang tepat, 
itu tidak berarti kita akan mendapatkan perjalanan yang mulus.

Aku biasanya takut naik bus.
tapi mulai saat ini, aku tidak takut.
dan jika bus itu pergi meninggalkanku,
aku akan mengejarnya.



-รักสุดท้ายป้ายหน้า (Re:Ruk Sood Tai Pai Nah)-
Love the last sign <3
Thailand movie

jakarta, 2014