Long time no see, kamu.
Terasa lama sekali kita tak bertemu.
Apa kabarmu?
Tapi pantaskah aku menanyakan kabarmu yang telah mengkhianati kita untuk ke sekian kali?
Bukan maksud hati tak ingin mengetahui kabarmu, tapi aku tak punya keberanian untuk menanyakannya.
Senang bisa melihat wajah itu lagi, kali ini beda wajah murung yang terlihat.
Kamu memalingkan wajahmu, jelas sekali kamu menghindar.
Aku memerhatikanmu dari kejauhan.
Aku berbisik dalam hati, "aku rindu sekali dengan kamu, wajah lama".
Ingin mendekat, tapi kamu tetap membuat jarak.
Hingga terasa begitu jauh.
Aku memberanikan diri untuk tersenyum padamu, kamu melihatku dengan wajah aneh.
Dan akhirnya kita bertemu dalam satu meja, saling sapa, saling berkabar, dan bercengkerama seperti dulu.
Ah, tangan itu kembali ku genggam. Begitu hangat.
Di dadaku, terbesit sengatan sesak.
Begitu penuh, hingga sesak berubah menjadi air mata.
Jatuh begitu saja, tanpa pemberitahuan.
Aku tahu, ini karena aku masih menginginkan kita.
Sedang keadaan tak mengijinkan.
Dan aku berbisik padamu, "maafkan aku yang masih menginginkan kita dan masih menyayangimu di saat aku tidak bisa berbuat apa-apa".
Backsong "Seo In Gook -With Laughter or With Tears"
No comments:
Post a Comment