Hai, ayah.
Sudah sekian lama kita tak berjumpa, apa kabar kau di sana?
Ayah, Apa kau ingat hari apa ini?
Hari ini, adalah hari ulang tahunmu.
Dan pada hari ini, aku menemuimu kembali, ayah.
Lewat goresan pena yang senantiasa mengukir setiap kata rindu ku padamu.
Ayah,
Apakah kau mendengar angin yang membawa seribu pesan untukmu dariku?
Apakah kau melihat ribuan bintang yang melukiskan betapa besar kerinduanku padamu?
Ayah,
Masih bisa kuingat tatapan lembut dalam bingkai yang mengantarku ke masa lalu
Melintas bayang ke saat itu.
Saat kau terbaring lemah, saat kau sabar menghadapi lara meski dengan nafas yang tersisa.
Duka yang kau simpan, lebur dalam senyuman.
Kau yang tegar melawan pilu, meski maut menantimu.
Melewati detik yang menghatam harapan
Dimana saat jeritan tangis menjadi irama yang mengiringi kepergianmu.
Hari ini, mata kembali tidak dapat membendung linangannya
Selaras detik demi detik berjalan, sejalan dengan menit demi menit yang terus berlalu, seiring dengan jam demi jam yang terus bergulir, seirama dengan waktu yang terus menunjukkan kekejamannya, tanpa terasa sudah hampir tujuh tahun berlalu.
Ayah,
Sejak kepergianmu, hari-hariku terasa begitu sepi
Dan hatiku masih sangat merindukanmu, ayah.
Perkataanmu saat detik-detik kepergianmu masih terngiang di telinga ini.
Terayun lemah ruas jemariku saat menggores sketsamu di anganku.
Ayah,
Mengukir wajahmu itu terasa sulit bagiku
Karena telah banyak waktu yang terlewati tanpa kehadiran sosokmu.
Namun keberadaan kisahmu selalu bersemayam di lubuk hatiku.
Tentang rentang waktu kisah perjalanan hidupmu, membuatku selalu ingin merindukanmu.
Tapi entah harus bagaimana aku menyampaikan kehampaan jiwaku tanpamu.
Ayah,
Mungkin di dunia ini kau telah tiada, tapi di dalam hatiku kau takkan pernah sirna.
Walaupun kau telah meninggalkanku, tapi semangat dan doamu masih bisa kurasakan.
Ayah,
Rindu ini untukmu.
Jangan pernah merasa kesepian, doaku kan selalu menemanimu.
Selamat jalan ayah.
Semoga kau tenang di sana.
Tetap lah tersenyum di samping-Nya.
Ayah,
Hari ini ulangtahunmu.
Entah apa yang bisa aku berikan padamu,
Aku tak tahu.
Ada hal-hal lain yang pasti tak pernah terlupakan, belum sempat lagi aku meminta maaf atas segala salah
Aku yang kadang tak peduli dengan kabarmu.
Aku yang juga hampir tak pernah mengikuti apa yang kau inginkan.
Ayah,
Aku tak bisa menggantikan apa yang kau miliki, aku tak bisa mengubah apa yang aku miliki sebagai dirimu.
Sebenarnya aku belum siap, dan mungkin takkan pernah siap.
Maafkan aku karena tetap tidak bisa memberikan apapun bagimu.
Selamat ulang tahun, 13 Oktober Ayah :’)
Tuesday, October 13, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment