Hidupku hanyalah sebuah pokok kayu kering di sudut belakang
rumah. Ada kehidupan pelan-pelan merajah di akar-akarnya. Namun begitu
pelan dan tak menjanjikan apa-apa. Ada daun-daun kering hijau muda
tumbuh di sela-selanya. Namun begitu penuh tanda tanya dan begitu mudah
akan sirna terkena sinar mentari saja.
Aku hampir habis.
Hampir tamat oleh semua gejolak irama hari yang lambat membunuhi ingin
dan harapku. Aku gaib tanpa cita-cita dan harapan kecuali hanya ingin
mempertahankan hidup saja. Kesunyian begitu ganjil menyelubungi
sekitarku. Tanpa siapa-siapa. Tanpa apa-apa. Hidup abu-abu, hitam putih
tak berwarna. Biasku habis termakan masa lalu tak terbayarkan.
Sebelum Kau Hadir
Bahasaku
tak bersisa dalam basa-basi menata hati agar terus mampu menatapi hari.
Ruangku tertelan kering aroma tengah hari yang tak pernah sudah
menyajikan tekanan tak terbendung. Malamku usai dengan membodohi mimpi
sendiri dengan berkata : “Aku tak butuh mimpi apa-apa.”
Aku hilang. Ya, aku hilang.
Sebelum kau hadir, aku pokok kayu yang hilang terlupakan.
Maka maaf
Jika kini, aku tak tahu bagaimana cara melewati hari-hariku tanpamu.
Maaf
tapi
sungguh kamu harus percaya aku telah berusaha keras untuk mengembalikan
hatiku dimana ketika itu kamu hanya sebuah cerita yang jauh dari waktu
yang sungguh irasional dapat dijadikan alasan kenapa kamu menjadi sangat
berharga.
tapi sampai detik ini aku belum bisa menganggapmu tak ada -melupakanmu itu mustahil-
hingga
aku takut
benar-benar takut
kehilanganmu
(kumohon jangan pergi)
tapi
tak perlu khawatir beri aku waktu lagi aku akan berusaha lebih keras
agar bisa membuatmu kembali merasa nyaman dengan keberadaanku yang
menjadikanmu bukan sebagai siapa-siapa bukan sebagai apa-apa
Sebelum Kau Hadir
Aku hilang
hilang rasa hilang ingin hilang cinta hilang cita
kini aku merasa telah menemukannya lewat kata keringmu lewat sapa singkatmu lewat adamu
Semoga nanti
Setelah aku benar bisa menempatkanmu di tempat yang seharusnya sama seperti yang lainnya
aku tidak akan kehilangan semua itu kembali
tapi kini kumohon jangan pergi beri aku waktu lagi...
No comments:
Post a Comment