Ceritanya gue mau bikin puisi tentang hati yang galau, judulnya ‘Malam’
MALAM.
Malam, mengapa namamu singkat sekali.
Apakah ada panjangannya? Malampir, Malaminggu, Pasarmalam atau Wanitamalam?
Mengapa, Malam? Katakan, padaku!
Malam, mengapa aku begitu mencintaimu?
Karena disaat ada engkau, pasti abang-abang tukan pecel lele langgananku akan jualan
Karena disaat ada engkau, pasti kuntilanak di deket rumah nenek ku akan keluar
Dan karena engkau pula, beberapa warga Taman Lawang akan dapet banyak uang
Kau begitu mulia, Malam.
Malam, ketika kau datang aku meragu.
Sungguh aku galau, aku pun beringsut mencari kepastian.
Apakah aku benar laki-laki atau perempuan?
Aku pun tak tahu, aku hanya membisu.
Beberapa orang bilang aku waria, sungguh aku kecewa
Terlebih ketika aku lupa pakai beha.
Mereka hanya tertawa
Malam.
Puisi ini tulus padamu.
Mengapa kau begitu indah.
Ada bintang, dan ada juga yang datang bulan
Sungguh kau membuat bahagia semua manusia.
Kau hebat, Malam.
Malam, hari ini aku merasa keren sekali.
Tadi pagi aku berkeliaran di gang melati.
Tanpa alaskaki, lalu aku kena duri
Bukannya nangis, aku malah minum air aki
Lalu aku muntah-muntah dan berdaki
Wakakakak wikikikiki
Sungguh tidak jelas ya, Malam.
Malam, aku jatuh cinta
Hey, yang ini seriuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssss
Friday, September 9, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment