Ada yang ingin kutulis
Mengingat baru saja kulihat film terusan lama
Tentang sebuah keputusan yang tertunda
Tentang temu kembalinya dua insan manusia
Setelah lama terpisah oleh keadaan
Ada yang ingin kutuang
Ada yang ingin kutumpahkan
Di sela sebelum waktu kembali memanggang
Ada hati yang gaduh
Ada cinta yang terlalu rapuh
Benih yang tak kunjung ranum
Pun kedukaan tak begitu anggun
Bukan tentang cinta yang tega
Meninggalkan tunangannya
Atau perjuangan seorang pria dengan puisinya
Secarik kertas— surat menyurat lewati dinding halaman teratas
Apa kabar rasa?
Kau yang selalu ada
Di kamar tidur, meja makan, dan ruang tamu
Di sepeda motor, restoran-restoran, apartemen hingga gedung berkaca
Masih tentang hati yang gaduh
Dalam kandungan tinta lama
Di secarik kertas usang— menguning
Tersurat ia kepada jagat
Bukan demi pundi-pundi duniawi
Bukan pula untuk dibongkar traktor-traktor masa kini
Kudandani ia begitu cantik— menurutku saja
Apa kabar rasa?
Pria dengan luka menganga
Panah dilepas dalam warna berbeda
Duri tenggelam di wajah aslinya
Apa kabar rasa?
Apakah semua ini hanya rekayasa?
No comments:
Post a Comment