Dan kembali ku kenang masa yang tak aku lupa
Ketika dulu senang menyambut hujan
Telanjang badan resapi dinginnya butiran
Berlari tak peduli air menggenangi jalan
Berlenggang ria ditengah-tengah kumpulan
Aku adalah hujan. Kalau tidak suka silakan berteduh. Aku takut kamu sakit. ♡
Seperti udara,
Engkau ku hela
Menghilangkan sesak di dada
Seperti air,
Engkau ku teguk
Mengubah hatiku sejuk
산모퉁이를 돌아 논가 외딴 우물을 홀로 찾아가선
가만히 들여다 봅니다.
우물 속에는 달이 밝고 구름이 흐르고 하늘이 펼치고
파아란 바람이 불고 가을이 있습니다.
그리고 한 사나이가 있습니다.
어쩐지 그 사나이가 미워져 돌아갑니다.
돌아가다 생각하니 그 사나이가 가엾어집니다.
도로가 들여다보니 사나이는 그대로 있습니다.
다시 그 사나이가 미워져 돌아갑니다.
돌아가다 생각하니 그 사나이가 그리워집니다.
우물 속에는 달이 밝고 구름이 흐르고 하늘이 펼치고
파아란 바람이 불고 가을이 있고
추억처럼 사나이가 있습니다.
Di sudut bukit, sendirian kucari sebuah sumur terpencil
Diam-diam kulihat ke dalamnya.
Di kedalaman sumur, bulan bersinar terang, awan berjalan, langit terbentang
angin bertiup, dan musim gugur.
Juga seorang lelaki.
Entah bagaimana, aku benci lelaki itu kemudian ku bergegas pergi
Setelah kutinggalkan, lelaki itu terlihat menyedihkan.
Lalu aku kembali, lelaki itu masih ada di sana.
Kubenci ia lagi, dan meninggalkannya di sana.
Setelah kutinggalkan, aku merindukannya.
Di kedalaman sumur itu, bulan bersinar terang, awan berjalan, langit terbentang,
angin bertiup, musim gugur,
Juga seorang lelaki, layaknya sebuah kenangan
창밖에 밤비가 속살거려
육첩방은 남의 나라,
시인이란 슬픔 천명인줄 알면서도
한줄 시를 적어볼까,
땀내와 사랑내 포그니 품긴
보내주신 학비봉투를 받어
대학 노트를 끼고
늙은 교수의 강의 들으려 간다.
생각해 보면 어린 때 동무를
하나, 둘, 죄다 잃어 버리고
나는 무얼 바라
나는 다만, 홀로 침전하는 것일까?
인생은 살기 어렵다는데
시가 이렇게 쉽게 씨워지는 것은
부끄러운 일이다.
육첩방은 남의 나라
창밖에 빔비가 속살거이리는데,
등불을 밝혀 어둠을 조곰 내몰고,
시대처럼 올 아침을 기다리는 최후의 나,
나는 나에게 적은 손을 내밀어
눈물의 위안으로 잡는 최초의 악수.
PUISI SEDERHANA
Hujan malam berbisik di luar jendela
Dari kamar beralas tatami di negeri asing,
Kutahu penyair adalah takdir yang menyedihkan
Tapi biarkan kutulis selarik puisi,
Kuterima amplop berisi uang sekolah
Sesak aroma keringat dan kasih sayang
Kuselip catatan di lenganku,
Pergi mendengar kuliah dari dosen yang tua.
Jika kuingat tentang teman-teman kecilku
Satu-dua, mereka hilang
Aku, apa yang kuharap
Jika hanya aku, yang tenggelam sendiri?
Konon hidup itu berat tapi puisi ini mudah saja ku tulis
sungguh membuatku malu
Dari kamar beralas tatami di negeri asing,
Hujan malam berbisik di luar jendela
Kunyalakan lampu, mengusir kegelapan,
Aku yang terakhir, menunggu datangnya pagi seperti sebuah masa,
Kuulurkan tangan kecilku pada diriku sendiri
Jabat tangan pertama dalam tangis yang menenangkan
서시
죽는 날까지 하늘을 우러러
한 점 부끄럼이 없기를,
잎새에 이는 바람에도
나는 괴로워했다.
별을 노래하는 마음으로
모든 죽어가는 것을 사랑해야지
그리고 나한테 주어진 길을
걸어가야겠다
오늘 밤에도 별이 바람에 스치운다
Sampai hari kematianku, ku pandangi langit berharap tak ada satu pun yang akan membuatku malu,
dedaunan yang tertiup angin pun
turut menggangguku.
Hati bernyanyi lagu tentang bintang
kan kucintai semua yang pasti mati
dan jalan yang diberikan untukku seorang
biar kulalui
Malam ini pun bintang beterbangan tertiup angin.
그곳은 비 온다고?
이곳은 화창하다.
그대 슬픔 조금, 조금씩 마른다.
나는, 천천히 젖는다.
- 문 인 수
Jadi hujan di sana?
Ini terang dan cerah di sini.
Kesedihan Anda mengering sedikit demi sedikit.
Saya perlahan-lahan menjadi basah kuyup.
- Moon In-soo